Edinson Cavani, Kepingan Pelengkap Juventus?

Posted by SEMARANG HITAM PUTIH on 00.40

Kemenangan 3-0 atas Napoli pada Minggu (1/4) malam lewat performa impresif di Juventus Stadium membawa Juventus mempertipis selisih jadi dua angka dengan AC Milan di puncak klasifika Serie A Italia. Namun, dengan dominasi permainan yang mereka peragakan atas tim lawan hampir di setiap pekan, Tim Zebra saat ini mungkin justru sedang bertengger sebagai capolista... andai memiliki seorang bomber andal.
Ya, barisan penggedor yang kurang tajam dalam penyelesaian akhir merupakan salah satu problem utama Tim Zebra arahan Antonio Conte musim ini.

Memang, dengan kondisi seperti itu pun Juve terbukti sanggup berpacu dengan juara bertahan Milan, yang juga patut diacungi jempol karena mampu mempertahankan konsistensi di tengah badai cedera plus konsentrasi yang terbagi ke Liga Champions, dalam balapan scudetto hingga mendekati garis finis. Tetapi, apa pun hasil akhir yang dicapai Bianconeri pada stagione 2011/12 yang tinggal menyisakan delapan giornata ini, kehadiran seorang striker anyar yang mumpuni mutlak diperlukan pada musim mendatang. Bukan hanya demi bersaing kembali di pentas lokal, tapi juga agar tim dapat bersaing di Liga Champions, ajang terglamour Eropa yang absen diikuti Juventus dalam dua tahun ke belakang.

Tanggap akan situasi ini, manajemen klub dikabarkan sudah menyusun daftar striker top sebagai target belanja, dengan nama Edinson Cavani muncul di jajaran teratas. Pendekatan serius bahkan disebut bakal dilancarkan pada Napoli, klub pemilik sang pemain, saat mercato kembali dibuka musim panas mendatang.

Lho, bukankah Cavani mati kutu saat I Vesuviani melawat ke Juventus Stadium dua hari lalu? Memang, tapi itu lebih diakibatkan minimnya pasokan bola karena tekanan gencar Juve. Lagipula personel timnas Uruguay itu pada sebagian besar musim telah membuktikan diri sebagai finisher yang lebih andal ketimbang para pengisi lini depan La Vecchia Signora. Alessandro Matri, yang tercatat sebagai topskorer klub di liga dengan sepuluh gol, tentu tak patut dicap jelek kendati torehannya kurang lebih hanya setengah dari yang dihasilkan Cavani.

Namun, tampak jelas bahwa pemain yang baru meneken ekstensi kontrak hingga 2017 ini tak mendapatkan kepercayaan penuh dari Conte. Indikasi ini bisa dilihat dari fakta bahwa Matri harus rela memulai sejumlah laga penting dari bangku cadangan, contohnya saat bertandang ke Milan pada Februari, walau ia sukses menunjukkan kapasitas dengan menjaringkan gol penyama kedudukan setelah turun di babak kedua. Tak dapat dimungkiri Matri adalah striker bertalenta yang tak sungkan bekerja keras demi tim dengan turun jauh ke belakang, tetapi Conte mungkin menganggap persona 27 tahun itu "hanya" sebagai yang terbaik di antara sekumpulan pemain buruk. Sementara itu, kehebatan seorang Alessandro Del Piero di usia senja, sepuluh tahun lebih tua dari Matri, sebetulnya masih paten. Terbukti dari dua gol yang dicetaknya dalam sepasang grande partita berurutan kontra tim sekota, Milan di Coppa Italia dan Inter di Serie A.

Hanya, Conte, yang pernah menjadi rekan setim Il Pinturicchio saat masih bermain, sepertinya ogah terlalu menyandarkan asa pada sang kapten karena kemampuannya mustahil diandalkan tim untuk jangka panjang. Pada sisi lain, Mirko Vucinic (28) dalam beberapa pertandingan terkini akhirnya membuktikan kepantasan banderol €15 juta yang mesti dikeluarkan Juve untuk menggaetnya dari AS Roma. Seperti ditunjukkan dalam kemenangan 5-0 kontra Fiorentina serta gol penyama kedudukan melawan Milan di Coppa, pemain Montenegro ini memiliki banyak kemampuan. Dengan torehan baru enam gol (termasuk gol pembuka versus Napoli yang tercatat atas namanya) dalam 25 giornata, mengoyak jala lawan secara rutin tampaknya bukan termasuk kelebihan yang dimiliki Vucinic. Sedangkan Fabio Quagliarella, walau turut menyumbang gol ke gawang I Partenopei, sejauh ini belum kembali pada puncak performa pascacedera ligamen lutut yang memaksanya absen di separuh akhir musim lalu. Sejumlah laporan mensinyalir pemain 29 tahun itu masih sulit memulihkan kondisi mentalnya seperti semula walau secara fisik telah sembuh total.

Terakhir, Marco Borriello (29). Belum adanya kontribusi dalam bentuk gol -- bahkan ia lebih sering membuang-buang kesempatan -- setelah dipinjam dari AS Roma pada mercato Januari label rekrutan buruk pantas disematkan padanya. Kalau tak ada perkembangan berarti, ia nyaris pasti bakal dipulangkan ke Olimpico saat musim berakhir. Menyimak sumbangsih para attacante yang ada saat ini, perburuan Juventus akan seorang penyerang baru jadi terasa wajar, dan ketertarikan mereka pada Cavani pun tak mengejutkan. Dibandingkan dengan nama-nama lain yang juga masuk radar Juve seperti Fernando Torres dan Gonzalo Higuain, El Matador punya track record yang lebih teruji di Serie A, khususnya bersama Napoli di mana ia sukses mengoleksi 45 gol dalam 63 partai liga sejak 2010.

Eks Palermo ini dikenal memiliki insting predator mengagumkan di mulut gawang dan kepiawaian menyelinap di antara bek-bek lawan, kelebihan yang tengah dicari-cari La Vecchia Signora saat ini. Namun, upaya Juve mengamankan servis Cavani mungkin terbentur kendala seperti harga selangit, €80 juta, yang ditetapkan presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, serta keharusan bersaing dengan klub kaya seperti Manchester City, Chelsea, dan Paris Saint-Germain. Faktor-faktor tersebut memang membuat hasrat Juve melihat Cavani mengenakan seragam Hitam-Putih diragukan untuk menjadi kenyataan, tapi kebutuhan tim akan seorang bomber sekelas El Matador sebagai kepingan pelengkap merupakan keniscayaan.